Rabu, 28 Desember 2011

ANALISIS KADAR AIR TANAMAN
(Laporan Praktikum Biokimia Tanaman)















Oleh
Viyan Kristianto
E1A210063
V (lima)














FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2011
DAFTAR ISI                                
      Halaman        
DAFTAR ISI        i
PENDAHULUAN        1
BAHAN  DAN METODE        3
    Alat dan Bahan    `    3
    Waktu dan Tempat        3
    Prosedur Kerja        4
HASIL DAN PEMBAHASAN        5
KESIMPULAN        8
DAFTAR PUSTAKA        9












PENDAHULUAN
    Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71% permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil³) tersedia di bumi. Air sebagian besar terdapat di laut dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air, dan lautan es. Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air. Melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi mata air, sungai, muara) menuju laut(Steven A, 2004).
    Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan bumi dalam ketiga wujudnya tersebut. Pengelolaan sumber daya air yang kurang baik dapat menyebakan kekurangan air, monopolisasi serta privatisasi dan bahkan menyulut konflik. Indonesia telah memiliki undang-undang yang mengatur sumber daya air sejak tahun 2004, yakni Undang Undang nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air (Wikipedia, 2011).
Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O, satu molekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar) and temperatur 273,15 K (0 °C). Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik (Astuti, 2008).
Kadar air merupakan banyaknya air yang terkandung dalam bahan yang dinyatakan dalam persen. Kadar air juga salah satu karakteristik yang sangat penting pada bahan pangan, karena air dapat mempengaruhi penampakan, tekstur, dan citarasa pada bahan pangan. Kadar air dalam bahan pangan ikut menentukan kesegaran dan daya awet bahan pangan tersebut, kadar air yang tinggi mengakibatkan mudahnya bakteri, kapang, dan khamir untuk berkembang biak, sehingga akan terjadi perubahan pada bahan pangan (Astuti, 2008).
Air berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase cair dan padat di bawah tekanan dan temperatur standar. Dalam bentuk ion, air dapat dideskripsikan sebagai sebuah ion hidrogen (H+) yang berasosiasi (berikatan) dengan sebuah ion hidroksida (OH-) (Chris, 2007).
Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui kadar air pada organ tanaman pada buah dan daun mahkota dewa serta pada batang dan akar kangkung.













BAHAN DAN METODE
Bahan dan Alat
Bahan
    Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah buah dan daun mahkota dewa serta akar dan batang kangkung.

Alat
    Dalam praktikum biokimia tentang analisis kadar air tanaman alat yang digunakan diantaranya yaitu : oven, cawan porselin, desikator, nearaca analitik, pisau.


Waktu dan Tempat
    Praktikum ini dilaksanakan pada hari kamis tanggal 17 Oktober 2011 pada pukul 08.00 Wita bertempat di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.








Prosedur Kerja
    Mencuci cawan porselin dan mengovennya selama 2,5 jam lalu didinginkan dalam desikator dan menimbangnya sebagai berat cawan.
    Timbang sampel sebanyak 5 gram dalam cawan porselin.
    Dioven dengan suhu 900 selama 48 jam atau dalam suhu 1050 dalam 24 jam atau dengan suhu 1050 selama 2 – 3 jam.
    Sampel didinginkan dalam cawan porselin sebelum ditimbang.
    Sampel ditimbang.
    Perhitungan kadar air masing-masing tanaman.















HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Tabel Hasil Pengamatan Praktikum Kadar Air Tanaman
No    Berat Awal Alat    Berat Awal Bahan    Berat Sampel Akhir
    Alat    Berat (gr)    Bahan    Berat (gr)    Bahan    Berat (gr)
1    Cawan Petri ( Daun Mahkota dewa)    49.25    Daun Mahkota dewa    5    Daun Mahkota dewa    51.30
2    Cawan Petri (Batang Kangkung)    35.85    Batang Kangkung    5    Batang Kangkung    36.36
3    Cawan Porselin ( Akar kangkung)    21.10    Akar kangkung    5    Akar kangkung    23.30
4    Cawan Porselin (Buah Mahkota dewa)    13.00    Buah Mahkota dewa    5    Buah Mahkota dewa    15.40

Pembahasan
Dari hasil analisis yang di lakukan didapatkan hasil yang sangat jauh berbeda dari berat awal dan berat akhir setelah di oven selama 2-3 jam. Hal ini terjadi karena kadar air yang terkandung dalam setiap sampel mengalami penyusutan atau hilang (penguapan). Untuk mengetahui berapa banyak kandungan air yang hilang kita dapat mengetahuinya dengan cara menghitungnya dengan menggunakan rumus perhitungan kadar air sebagai berikut :
   
KA = (Berat awal segar – (Berat akhir kering-Berat cawan))/(Berat awal segar )  ×100%
   

    Adapun aplikasi perhitungan kadar air masing-masing tanaman yang diamati sebagai berikut :
KADaun Mahkota dewa    =  (Berat awal segar – (Berat akhir kering-Berat cawan))/(Berat awal segar )  ×100%
KADaun Mahkota dewa    =  ( 5 – (51.30 - 49.25))/5  ×100%
KADaun Mahkota dewa    =  59%

KABuah Mahkota dewa    =  (Berat awal segar – (Berat akhir kering-Berat cawan))/(Berat awal segar )  ×100%
KABuah Mahkota dewa    =  ( 5 – (15.40 -13.00))/5  ×100%
KABuah Mahkota dewa    =  52%

KAAkar Kangkung    =  (Berat awal segar – (Berat akhir kering-Berat cawan))/(Berat awal segar )  ×100%
KAAkar Kangkung    =  ( 5 – (23.30 – 21.10))/5  ×100%
KAAkar Kangkung    =  56%

KABatang Kangkung    =  (Berat awal segar – (Berat akhir kering-Berat cawan))/(Berat awal segar )  ×100%
KABatang Kangkung     =  ( 5 – (36.35 -35.85))/5  ×100%
KABatang Kangkung    =  90%




    Jadi kadar air tersisa pada daun mahkota dewa 59% sedangkan kadar air  yang hilang dan menguap pada daun mahkota dewa yaitu 100% - 59 % = 41%.
    Dari hasil tabulasi dan salah satu perhitungan persentasi data diatas, dapat diketahui hilangnya air pada setiap sampel melalui pengamatan berat akhir sampel. Untuk buah mahkota dewa mempunyai berat akhir 15.30 gram, daun mahkota dewa mempunyai berat akhir 51.30 gram, untuk akar dan batang kangkung masing-masing 23.30 gram dan 36.35 gram. Jadi dapat disimpulkan bahwa sampel yang paling banyak kehilangan air yaitu pada sampel buah mahkota dewa dengan selisih berat awal dan berat akhir 2.5 gram.
    Pengeringan dengan menggunakan suhu yang tinggi dapat mengakibatkan pengeringan yang tidak merata yaitu bagian luar kering sedangkan bagian dalam masih banyak mengandung air (Buckle et al., 1988; Muchtadi et al., 1992). Menurut Earle (1981) Faktor-faktor utama yang mempengaruhi kecepatan pengeringan dari suatu bahan pangan adalah : (a). Sifat fisik dan kimia dari produk (bentuk, ukuran, komposisi, kadar air), (b). Pengaturan geometris produk sehubungan dengan permukaan alat atau media perantara pemindah panas (seperti nampan untuk pengeringan). (c). Sifat-sifat fisik dari lingkungan alat pengering (suhu, kelembaban, dan kecepatan udara). (d). Karakteristik alat pengering (Efisiensi pemindahan panas).





KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari data yang diperoleh dalam praktikum ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
    Air merupakan suatu zat yang memiliki sifat mudah menguap dan mudah hilang ketika terkena panas atau dipanaskan.
    Air merupakan senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini dan air berwujut zat cair dan juga dapat berubah bentuk sesuai keaadan lingkungan sekitarnya.
    Air itu sendiri memiliki tegangan permukaan yang besar yang disebabkan oleh kuatnya sifat kohesi antar molekul-molekul air.
    Dari beberapa sampel yang mengalami banyak kehilangan air yaitu pada sampel daun mahkota dewa.


Saran
Seharusnya hasil praktikum disertai gambar dan grafik kadar air sehingga hasil laporan yang ditulis bisa terbaca lebih mudah.






DAFTAR PUSTAKA
Answar, Astuti. 2008. Mekanisme Air Pada Tumbuhan. http://earlmate.files.wordpress.com/2008/06/mekanisme-air-pada tumbuhan1.pdf. Diakses pada tanggal 13 Oktober 2011 di Banjarbaru.

Benner Steven A, 2004. Water is not an essential ingredient for Life, scientists now claim, SpaceRef.com, uplink.space.com. Diakses pada tanggal 13 Oktober 2011 di Banjarbaru.

Chris Witcombe Water in Art, H2O - The Mystery, Art, and Science of Water, art.html. Diakses pada tanggal 13 Oktober 2011 di Banjarbaru.

Wikipedia. 2011. Air. http://id.wikipedia.org/wiki/Air. Diakses pada tanggal 13 Oktober 2011 di Banjarbaru.

0 komentar:

Posting Komentar