Kamis, 22 Desember 2011


MEDIA PERTUMBUHAN
(Laporan Pratikum Mikrobiologi)








unlam1








Oleh :
VIYAN KRISTIANTO
E1A210063
Kelompok 6










FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2011
DAFTAR ISI
Halaman

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................         i
PENDAHULUAN ....................................................................................        1
TINJAUAN PUSTAKA ...........................................................................        3
BAHAN  DAN METODE ........................................................................        6
Bahan dan Alat...........................................................................................        6
Bahan...................................................................................................        6
Alat .....................................................................................................        6
       Tempat dan Waktu ....................................................................................        6
  Prosedur Kerja ...........................................................................................        6
HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................       8
Hasil ...........................................................................................................        8
Pembahasan ...............................................................................................       10
KESIMPULAN..........................................................................................      12
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................       13


PENDAHULUAN
Mikroorganisme yang ingin kita tumbuhkan, yang pertama harus dilakukan adalah memahami kebutuhan dasarnya kemudian memformulasikan suatu medium atau bahan yang akan digunakan. Air sangat penting bagi organisme bersel tunggal sebagai komponen utama protoplasmanya serta untuk masuknya nutrien ke dalam sel. Pembuatan medium sebaiknya menggunakan air suling. Air sadah umumnya mengandung ion kalsium dan magnesium yang tinggi. Pada medium yang mengandung pepton dan ektrak daging, air dengan kualitas air sadah sudah dapat menyebabkan terbentuknya endapan fosfat dan magnesium fosfat (Hadioetomo, 1993).
Mikroorganisme dapat berkembang biak dengan alami atau dengan bantuan manusia. Mikroorganisme yang dikembangkan oleh manusia diantaranya melalui substrat yang disebut media. Untuk melakukan hal ini, haruslah dimengerti jenis-jenis nutrien yang diisyaratkan oleh bakteri dan juga macam lingkungan fisik yang menyediakan kondisi optimum bagi pertumbuhannya (Anonim, 2011).
Organisme hidup memerlukan nutrisi untuk pertumbuhannya. Subtansi kimia organik dan inorganik diperoleh dari lingkungan dalam berbagai macam bentuk. Nutrien diambil dari likungan kemudian ditransformasikan melalui membran plasma menuju sel. Di sel beberapa nutrisi diolah menghasilkan energi yang digunakan dalam proses seluler (Lim, 1998).
Medium yang digunakan untuk menumbuhkan dan mengembangbiakkan mikroorganisme tersebut harus sesuai susunanya dengan kebutuhan jenis-jenis mikroorganisme yang bersangkutan. Beberapa mikroorganisme dapat hidup baik pada medium yang sangat sederhana yang hanya mengandung garam anargonik di tambah sumber karbon organik seperti gula. Sedangkan mikroorganime lainnya memerlukan suatu medium yang sangat kompleks yaitu berupa medium ditambahkan darah atau bahan-bahan kompleks lainnya (Volk, 1993).
Memformulasikan suatu medium atau bahan yang akan digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme di dalamnya harus memperhatikan berbagi macam ketentuan seperti jika yang ingin kita membuat medium untuk organisme bersel tunggal, biasanya air sangat penting sebagai komponen utama protoplasmanya serta untuk masuknya nutrien ke dalam sel. Pembuatan medium agar padat, digunakan agar-agar, gelatin atau gel silika) agar merupakan media tumbuh yang ideal yang diperkenalkan melalui metode bacteriaological (Hadioetomo, 1993).
Tujuan dari praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat membuat media pertumbuhan Natrium Agar (NA) dan Potato Dextrose Agar (PDA).










TINJAUAN PUSTAKA
Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dan dikembangkan pada suatu substrat yang disebut medium. Dengan adanya  medium pertumbuhan, aktivitas mikrobia dapat dipelajari dan dengan medium tumbuh dapat dilakukan isolasi mikrobia dengan kultur murni, perbanyakan, pengujian sifat fisiologis, dan perhitungan jumlah mikroba. Keragaman yang luas dalam tipe nutrisi untuk mikrobia yaitu diimbangi dengan oleh tersedianya berbagai media yang banyak macamnya untuk kultivasinya. Media-media yang digunakan seperti pepton, ekstrak daging, ekstrak khamir, dan agar. Bahan yang paling umum digunakan untuk membuat medium menjadi padat dapat dipakai agar (Sutedjo, 1991).
Bakteri dalam medium juga memerlukan makanan untuk pertumbuhannya. Bakteri yang tidak punya akar harus berada pada permukaan larutan makanan yang cair. Pertumbuhan bakteri berarti meningkatnya jumlah sel yang konstituen.  Apabila disusun 10 bakteri dalam 1 ml medium yang cocok dan 24 jam kemudian ditemukan 10 juta bakteri tiap milimeternya, maka terjadilah pertumbuhan bakteri. Meningkatnya jumlah bakteri terjadi dengan proses yang disebut dengan pembelahan biner, dimana setiap bakteri membentuk dinding sel baru (Volk, 1993).
Untuk menumbuhkan mikroba ada berbagai macam medium yang digunakan. Untuk mudahnya medium mikroba diklasifikasikan berdasarkan sifat, komposisi dan fungsinya. Berdasarkan sifat fisiknya, medium dibagi menjadi 3, yaitu solid medium, semi solid medium, dan broth medium. Sedangkan berdasarkan komposisi penyusunnya juga dibedakan menjadi medium sintetis, medium semi sintetis, medium non-sintetis. Berdasarkan fungsinya sendiri medium terbagi menjadi medium umum, medium selektif, medium diferensial, medium uji dan medium diperkaya (Frobisher, 1974.).
            Mikrobia dapat tumbuh dengan baik jika dalam suatu media tersebut memenuhi syarat-syarat antara lain sebagai berikut :
a).  Harus mengandung semua zat hara yang mudah digunakan oleh mikroba;
b). Harus mempunyai tekanan osmosa, tegangan permukaan, dan pH yang sesuai dengan kebutuhan mikroba yang ditumbuhkan;
c).   Tidak mengandung zat-zat yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba;
d). Harus berada dalam kondisi steril sebelum digunakan, agar mikroba yang diinginkan dapat tumbuh baik.
Pertumbuhan bakteri selain memerlukan nutrisi, juga memerlukan pH yang tepat. Kebanyakan bakteri tidak dapat tumbuh pada kondisi yang terlalu basa, kecuali Vibrio cholerae yang dapat hidup pada pH lebih dari 8. Suhu juga merupakan variabel yang perlu dikendalikan. Kelompok terbesar yaitu mesofil, suhu optimum untuk pertumbuhannya 20-40oC (Volk, 1993).
PH merupakan faktor yang sangat mempengaruhi suatu keberhasilan dalam pembuatan medium sehingga kondisi pH yang terlalu basa atau terlalu asam tidak cocok untuk dijadikan medium mikroba karena mikroba tidak dapat hidup pada kondisi tersebut. Medium didiamkan atau disimpan selama 2 x 24 jam untuk menyakinkan bahwa medium masih steril, karena selain pH sebagai penentu tumbuhnya mikroba, alat dan medium yang steril juga menentukan (Dwidjoseputro, 1994).
Bahan-bahan untuk pertumbuhan medium dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu  bahan dasar yang meliputi air, agar yang bersifat tidak diuraikan oleh mikrobia, gelatin yang merupakan protein yang dapat diuraikan oleh mikrobia, dan silika gel yaitu bahan yang mengandung natrium silikat khusus untuk menumbuhkan mikrobia yang bersifat obligat autotrof, unsur-unsur nutrien yang dapat diambil dari bahan alam, meliputi karbohidrat, lemak dan asam-asam organik, sumber nitrogen yang mencakup pepton dan protein, garam-garam kimia (K, Na, Fe dan Mg), vitamin, dan sari buah, ekstrak sayuran dan susu. Serta bahan-bahan tambahan yaitu bahan yang sengaja ditambahkan ke dalam medium dengan tujuan tertentu seperti indikator maupun antibiotic (Hadioetomo, 1993).


















BAHAN DAN METODE
Bahan dan Alat
Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah Agar 20 gram, Beef ekstrak, Kentang 20 gram. Dekstrose 20 gram, Aquades 1 liter, dan Clingworp.

Alat
Alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah Panci, Kompor, Beaker glass, Autoclafe, Erlenmeyer, Pisau, dan Neraca analitik.

Tempat dan Waktu

Praktikum ini dilaksanakan di laboraturium Fitopatologi Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru. Pada hari senin tanggal 21 November   2011 pukul 12.00-14.00 Wita.

Prosedur Kerja


1.        Pembuatan PDA
a.       Kentang dikupas dan dicuci hingga bersih kemudian dipotong dadu dan ditimbang sebanyak 100 gr
b.      Kentang direbus didalam aquades sebanyak 400 ml sampai masak
c.       Ekstrak kentang disaring dan ditambah dengan destros 10 gr dan agar 10 gr
d.      Kemudian campuran tersebut diaduk hingga terlarut
e.       Larutan tersebut ditambah dengan aquades hingga volume mencapai 500 ml
f.       Larutan dimasukkan kedalam labu erlemayer/botol, disumbat dengan kapas dan ditutup dengan clingwrop
g.      Media diautoklaf selama 15-20 menit pada 121°C ditekanan 15 psi.
2.        Pembuatan NA
a.       Aquades 500 ml dibagi menjadi dua bagian
b.      10 gram beef ekstrak dilarutkankedalam 200 ml aquadesdan diaduk hingga homogen
c.       Larutan beef ekstrak kedalam larutan hingga homogen
d.      Larutan dimasukkan kedalam botol, disumbat dengan kapas dan ditutup dengan clingwrop
e.       Larutan dimasukkan kedalam labu erlemayer/botol, disumbatdengan kapas dan ditutup dengan clingwrop
f.       Media diautoklaf selama 15-20 menit pada 121°C ditekanan 15 psi.






HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Tabel hasil pengamatan
NO

GAMBAR
KETERANGAN
NA
PDA
1

-          Pencampuran bahan-bahan untuk membuat NA
-          Penimbangan kentang untuk pembuatan media PDA
2
-          Perebusan bahan-bahan NA sekaligus memenaskan bahan agar terbebas dari kontaminasi
-          Perebusan kentang untuk pengambilan ekstrasinya
3
-          Proses  pencampuran bahan utama   NA dengan bahan-bahan tambahan
-          Proses  pencampuran bahan utama   PDA dengan bahan-bahan tambahan

5
-          Proses sterilisasi botol, agar tidak  ada kontaminasi pada media tumbuh NA
-          Proses sterilisasi botol, agar tidak  ada kontaminasi pada media tumbuh PDA


-          Penutupan botol dengan kapas dan wrap clean untuk mencegah terjadinya kontaminasi

-          Media pertumbuhan NA yang sudah memadat
-          Media pertumbuhan PDA yang sudah memadat


-          Proses trakhir yaitu penyeterilan seluruh media pertumbuhan, dengan autoclafe agar tahan untuk penyimpanan media dalam  waktu yang cukup lama.


PEMBAHASAN
Media merupakan suatu wadah yang digunakan untuk menumbuhkan atau mengembangbiakan  mikroba baik itu jamur maupun bakteri. Sedangkan untuk komposisi  atau kandungan media berbeda tergantung jenis mikroba yang ingin ditumbuhkan, sebab kandungan tiap organisme juga berbeda. 
Pembuatan medium Potato Dextrose Agar (PDA) adalah dengan Ekstrak kentang yang diambil dari hasil perebusan kentang. Selanjutnya air rebusan kentang dicampur dengan bahan tambahan lain seperti agar dan destrose. Selanjutnya larutan dididihkan selama kurang lebih 30 menit. Langkah selanjutnya adalah menyeterilkan botol dan memasukkan larutan PDA kedalamnya, saat hendak memasukkannya ke dalam botol jangan  tunggu sampai larutan dingin sebab  jika dingin larutan akan mengental. Selanjutnya alat sekaligus bahan harus diautoclaf untuk mencegah terjadinya kontaminasi. Disini  agar berfungsi untuk mengentalkan medium. Ekstrak kentang dan agar disterilkan serta suhu dan pHnya diatur. Sebelum dilakukan sterilisasi, medium berawarna kuning, setelah disterilisasi dalam autoklaf medium berwarna kecoklatan dan didapat endapan berwarna putih. Setelah didinginkan beberapa saat, medium dapat ditanami bakteri
Pembuatan medium Nutrien Agar (NA) menggunakan bahan utama beef ekstrak, peptom dan juga agar. Seluruh bahan dicampurkan dengan aquades dan direbus selama 30 menit kemudian di masukkan kedalam botol. botol harus ditutup rapat menggunakan kapas yang dibalut dengan warpclean, agar tidak terkontaminasi saat penyimpanan. Dan harus di sterilisasi dalam autoclafe sebelum disimpan dalam beberapa hari. Pada awal pengamatan medium Nutrien Agar, sebelum proses sterilisasi berwarna kuning, setelah sterilisasi warna medium menjadi agak coklat. Pada pembuatan medium NA ini ditambahkan pepton agar mikroba cepat tumbuh, karena mengandung banyak N2.  Agar yang digunakan dalam proses ini untuk mengentalkan medium sama halnya dengan yang digunakan pada medium PDA yang juga berperan sebagai media tumbuh yang ideal bagi mikroba.


















KESIMPULAN
1.      Mikroorganisme dapat berkembang biak dengan alami atau dengan bantuan manusia
2.      Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dan dikembangkan pada suatu substrat yang disebut medium
3.      Medium yang digunakan untuk menumbuhkan dan mengembangbiakkan mikroorganisme tersebut harus sesuai susunanya dengan kebutuhan jenis-jenis mikroorganismenya
4.      Nutrien dalam medium harus memenuhi kebutuhan dasar makhluk hidup, yang meliputi air, karbon, energi, mineral dan faktor tumbuh
5.      PH merupakan faktor yang sangat mempengaruhi suatu keberhasilan dalam pembuatan medium sehingga kondisi pH yang terlalu basa atau terlalu asam tidak cocok untuk mikroba








DAFTAR PUSTAKA
Anonim.  2011. Media Tumbu Bakteri. Sumber: http://antiserra.wen.su/alkes.html. Diakses pada jam 11.30, 22  Nopember 2011.
Dwidjoseputro, D. 1994. Dasar-Dasar Mikrobiologi.  Djambatan, Jakarta.
Frobisher. 1974. Fundamentals Of Microbiology. Saunders Company, London

Hadioetomo, R. S. 1993. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. PT Gramedia, Jakarta

Lim, D. 1998. Microbiology.  WCB McGraw-Hill. Missouri
Sutedjo. 1991. Mikrobiologi Tanah. Rineka Cipta, Jakarta
Volk. 1993. Mikrobiologi Dasar. Penerbit Erlangga, Jakarta






0 komentar:

Posting Komentar