Agroekoteknologi adalah program studi hasil leburan dari beberapa jurusan yang ada di Fakultas Pertanian yaitu jurusan Budidaya Pertanian (BDP), Hama Penyakit Tanaman (HPT) dan Ilmu Tanah (Iltan) yang diresmikan peleburannya pada tahun 2008 silam. Hal tersebut dikarenakan minimnya jumlah peminat jurusan-jurusan tersebut di wilayah bagian timur kepulauan Indonesia. Berdasarkan keputusan para dosen, telah disepakati bahwa mahasiswa angkatan 2007 harus mengikuti kurikulum yang terbaru yaitu kurikulum Agroekoteknologi yang telah ditetapkan.
Dengan kata lain mahasiswa angkatan 2007 merupakan angkatan awal dari program studi hasil leburan tersebut. Berdasarkan hasil rapat dosen Agroekoteknologi (27/2) lalu, menghasilkan beberapa keputusan yang salah satu dari keputusan itu menjadi perbincangan dikalangan mahasiswa yaitu keputusan tentang perubahan gelar akademik pada tahun 2011, dari gelar yang sebelumnya S.P. (Sarjana Pertanian) menjadi S.Paet. (Sarjana Pertanian Agroekoteknologi), dengan kata lain mahasiswa yang ingin mengejar gelar Sarjana Pertanian (S.P.) yang telah terakreditasi untuk jurusan Budidaya Pertanian (BDP), Hama Penyakit Tanaman (HPT) dan Ilmu Tanah (Iltan) harus menyelesaikan masa studi paling lambat pada akhir tahun 2010.
Beberapa mahasiswa angkatan akhir dari beberapa jurusan sebelum peleburan (2006) merasa khawatir karena mereka ragu dapat meneyelesaikan studinya pada akhir 2010 sedangkan masih harus mengulang beberapa mata kuliah. Hal tersebut mereka sesali karena ketika mereka yang ketika wisuda dan mendapatkan gelar Sarjana Pertanian Agroekoteknologi (S.Paet.) itu akan kesulitan mencari pekerjaan disebabkan program studi tersebut belum terakreditasi. Hal tersebut mengakibatkan mahasiswa angkatan 2006 khususnya harus kerja ekstra untuk menyelesaikan masa studinya demi mengejar gelar Sarjana Pertanian.(ian)
Home
»
»Unlabelled
» sejarah agroekoteknologi
Jumat, 26 November 2010
Next
Posting Lebih Baru
Previous
This is the last post.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar